SEKRETARIAT : Ruang BEM FTP UGM, Jalan Flora No.1 Bulaksumur Yogyakarta, kode pos 55281 / emaill : bemfakultasteknologipertanian@yahoo.co.id / twitter : @BEMFTPUGM / TELP : 085729414968

Jumat, 09 Maret 2012

Majelis Wali Amanat pun Turun

Balairung (9/3/12), dengan mengusung sebuah spanduk besar bertuliskan 8 Cita untuk Gadjah Mada puluhan mahasiswa beralmamater UGM mulai bergerak memadati halaman depan gedung rektorat. Seminggu sebelumnya puluhan aktivis yang menamakan dirinya GARPU (Gerakan Peduli UGM) lebih dulu bergerak menyuarakan aspirasi atas kepeduliannya terhadap Pemilihan Rektor (PILREK) yang akan segera berlangsung pada bulan ini. Namun berbeda dengan aksi GARPU pekan lalu, jumlah peserta aksi simpatik kali ini jauh lebih sedikit. Terhitung hanya 38-an peserta yang berkumpul atas nama kepeduliannya terhadap pembangunan di UGM. Aksi simpatik yang didukung oleh BEM KM 2012 dan seluruh BEM/LEM/LM/DEMA se-UGM ini berlangsung tenang. Dengan bergantian, perwakilan dari setiap BEM fakultas maju ber-orasi membakar semangat para peserta aksi yang datang pada hari itu.

"Rektor sekarang bukan jabatan politis, tapi jabatan akdemis ! " tutur menko internal BEM KM UGM 2012 dalam orasinya jumat ini.

8 Cita untuk Gadjah Mada :
1. Transparansi
2. Pendidikan berkarakter
3. Reformasi birokrasi dan pelayanan
4. Evaluasi Akademik
5. Ruang publik dan komunikasi'
6. Pemerataan akses pendidikan
7. Biaya kuliah berkeadilan
8. Good University Government

Dari arah dalam rektorat, sekitar 5 orang dosen keluar dengan baju batik sambil melempar senyum pada peserta aksi. Peserta Aksi sempat dibuat heran, beberapa pekan yang lalu aksi GARPU belum dapat membuat Majelis Wali Amanat tersbeut turun dari zona aman mereka. Namun kali ini, dengan jumlah aksi yang lebih sedikit, majelis yang beranggotaan perwakilan dari elemen masyarakat, dosen, karyawan dan mahasiswa ini ternyata berkenan turun menemui para peserta aksi. Dengan senyum yang tak pernah terlepas dari wajah mereka, beliau-beliau bersalaman dan bergabung dengan barisan aksi tersebut. Bahkan dua di antaranya menyempatkan menanggapi aksi yang beralangsung pada hari itu.

"UGM itu kampus kerakyatan, kampus perjuangan, dan kampus pancasila, sehingga rektor yang dicari ya yang bisa membawa misi UGM tersebut, yang terutama dicari adalah seorang pancasialis, yang dapat openmind terhadap semua kalangan.." begitu rangkuman dari tanggapan beliau. Disinggung atas keterbukaan rektor terhadap kebijakan kepada seluruh mahasiswa beliau-pun menanggapi lagi, "Kalau perlu bukan sebulan sekali lagi yang namanya public hearing itu, tapi setiap saat seorang Rektor seharusnya dapat terbuka pada mahasiswanya.."

(ob/ce)

0 komentar:

Posting Komentar