Hampir 2 tahun,, saya mencoba
berkontribusi dalam lembaga yang dinamakan Badan Eksekutif Mahasiswa
FTP. Hampir 2 tahun juga saya menganalisis permasalahan dan kelebihan
yang ada dalam lembaga ini. mungkin tidak perlu berlama-lama..
beberapa analisis saya yaitu :
1. tentang kelebihan lembaga ini :
2. tentang kekurangan lembaga ini :
3. tentang solusi untuk permasalahan yang ada :
sekali lagi.. ini hanyalah analisa saya semata. diterima atau tidak itu pilihan pembaca, namun sekali lagi, dengarlah suara rakyat. dan tetaplah berkontribusi, Hidup Mahasiswa Indonesia!
beberapa analisis saya yaitu :
1. tentang kelebihan lembaga ini :
- sudah punya nama terlebih dahulu. siapa yang tidak tau sejarah pergerakan mahasiswa, dan juga nama BEM, SEMA, bila dibandingkan dengan nama nama HMJ dan SKI, KSF, UKM yang bermacam macam. sehingga membuat lulusan2 SMA lebih banyak mengetahui nama BEM dari pada nama nama HMJ.
- banyaknya kader yang amat potensial di dalam lembaga ini. bermula dari alur kaderisasi kampus yang pertama yaitu PPSMB yang membuat kader2 potensial tersebut menampakan dirinya. dan efek kelebihan pertama menyebabkan para kader tadi lebih memilih lembaga yang sudah pernah mereka dengar namanya daripada lembaga yang namanya baru mereka dengar.
- adanya jaringan yang kuat dan jelas dengan lembaga lembaga ekstra maupun intra kampus. hal ini disebabkan oleh kader kader lembaga ini yang sebenarnya juga aktif di lembaga lain namun tetap lebih aktif di BEM. untuk kader yang aktif di tempat lain dan meninggalkan bem akan dibahas di bagian lain. selain karena kader, juga dikarenakan jenis kerjaan BEM yang mengarah ke pergerakan, sehingga saat menghadapi permasalahan yang sama BEM banyak mengalami senasib dan sepenanggungan. contoh : adanya jangkar, formad, jaringan dengan LSM dan BEM, lem ,dema yang lain.
- adanya embel2 pergerakan secara tidak tertulis yang membuat tujuan kerjaan BEM lebih dipandang esensial dan nyata walau kadang tidak terlihat, contoh : pengadaan beasiswa, kajian strategis akan suatu masalah hingga ke penyikapan dan pencarian solusi dari masalah tersebut,. berbeda dengan lembaga lain yang lebih sebagai event organizer pencari profit semata. yang bagusnya, acaranya terlihat 'wah' dan menyenangkan, namun bila ditindak lanjuti maka baru mereka sadari bahwa kerjaan2 mereka kurang menyentuh permasalahan sebenarna.
2. tentang kekurangan lembaga ini :
- Ketidakmampuannya untuk mempertahankan kelebihan yang ada. Ini yang paling parah.. semua kelebihan diatas ibarat gajah tenggelam di lautan sehingga tidak menimbulkan bekas sama sekali. Hal ini ibarat lingkaran setan yang berhubungan dengan kekurangan kekurangan berikutnya.
- Nama baik yang sudah ada tidak dimanfaatkan untuk mencari kelebihan lainnya. BEM seakan tidak berani me'mamer'kan kinerja mereka yang memang esensial dan bermanfaat untuk hal-hal bermanfaat selanjutnya, contohnya : mencari kader yang lebih banyak lagi, mengusahakan tambahan dana untuk kegiatan lembaga ini sendiri. Nama baik tinggalah nama baik yang menjadi pajangan semata.
- Kaderisasi yang ada gagal untuk mengikat kader kader potensial, kreatif, inovatif, yang kedepannya diharapkan mampu menjadikan BEM sebagai lembaga yang lebih baik. Kaderisasi yang ada hanya bersifat ceremonial semata. Tujuan kaderisasi harus diperbaiki sehingga menghasilkan kader yang loyal, setia dan memiliki rasa dihargai oleh BEM. Hebatnya, kelemahan ini dimanfaatkan oleh lembaga lembaga lain untuk mengambil hati kader-kader hebat kita.
- Adanya permasalah klasik yang tidak kunjung disadari oleh penghuni BEM. Dari kurangnya rasa peduli dan mencintai pekerjaan, intinya lack of leadership. Efek kedepannya adalah adanya kotak-kotak berdasar departemen. Hal ini membuat kader yang ada hanya menjunjung nama departemennya bukan nama BEM. Padahal departemen yang ada sudah gembos karena kadernya kukut entah kemana dan kader-kader di departemen lain, tidak sadar bahwa sebenarnya mereka bisa membantu walau hanya sedikit,, ini membuat rencana kerja yang sudah disusun bagus-bagus jadi hancur berantakan. Bandingkan dengan lembaga lain, SKI misalnya.. bahkan sampai kader-kader yang sudah seharusnya pensiun pun membantu saat lembaga mereka ada kerja.
3. tentang solusi untuk permasalahan yang ada :
- Dimulai dari pintu masuk lembaga ini.. bagian kaderisasi. Marilah kita benahi kaderisasi bersama sama, jangan hanya pasrah dengan biro ataupun departemen kaderisasi. Kaderisasi dimulai dari diri sendiri. Saling mengingatkan dan mengajarkan bisa sangat membantu. Ingatkan kader yang mulai hilang arah, tanya kabar ke semua kader yang ada baik satu departemen atau beda departemen. bantu saat mereka kesulitan. Itu semua adalah hal mudah untuk dijalankan. Tujuannya hanya satu, membentuk kesetiaan sporadis ke sesama kader yang kedepannya akan membentuk kesetiaan kepada pekerjaan dan kebermanfaatan.
- Pandai-pandailah menggunakan celah yang ada. Tidak perlu kegiatan yang 'wah' untuk menghasilkan sesuatu yang 'wah' juga. Murah, mudah, bermanfaat. Jangan keblinger dengan hal-hal besar yang diangkat lembaga lain sehingga kita ikut-ikutan. Ingat-ingat tujuan awal kita adalah berontribusi .
- Untuk membantu solusi kedua, carilah sesuatu yang bisa mensingkronkan semua pihak. Baik sinergisasi kearah vertikal, maupun horizontal. Yang saya maksud di sini adalah, koordinasi dioptimalkan, contoh : komunikasi antar kadep, koordinasi dan kuasa dari ketua bem. untuk sinergisasi dengan yang sudah ada, bisa kita gunakan sistem pembina, penasihat, agar yang kita lakukan tidak menyimpang jauh dari yang sudah pernah diusung para pendahulu kita.
- Dengarlah suara rakyat. Dengarlah masukan yang ada untuk diperbaiki, dan jalanilah. Jangan pernah mendebat bahkan melawan suara-suara perbaikan karena itu hanya memperkeruh suasana. Daripada memulai sesuatu yang baru. Lebih baik mempertahankan dan meningkatkan sesuatu yang sudah ada. memang memulai sesuatu yang baru itu penting, namun lakukanlah pada hal-hal yang benar-benar dibutuhkan.
sekali lagi.. ini hanyalah analisa saya semata. diterima atau tidak itu pilihan pembaca, namun sekali lagi, dengarlah suara rakyat. dan tetaplah berkontribusi, Hidup Mahasiswa Indonesia!
oleh : Tondy Dwi Mulya Rahman
0 komentar:
Posting Komentar